Pages

Kamis, 05 Mei 2011

Cobalah memaafkan

gue adalah kompasioner dalam www.kompasiana.com buat yang suka baca atau nulis atau curhat heheh coba deh gabung , dari beragam profesi berkumpul disini.  waktu gue lagi ada masalah gue dikasih nasehat nie sama bapak julianto simanjuntak yang merupakan kompasioner juga,
sepertinya memaafkan itu lebih susah dari pada meminta maaf... hmmmm tergantung orangnya juga x ya hehhe tapi sepertinya dominan cie begitu:



Ada lima tahap penting dalam proses kita memaafkan orang lain. :

@Pertama, adalah kemampuan menyadari dan menerima rasa sakit hati kita
akibat perbuatan orang lain. Jangan menolak, menyangkal atau menganggap remeh sakit hati anda itu.
Sadari juga akibat-akibat yang sudah ditimbulkan rasa sakit itu.

@Kedua, cobalah memahami alasan orang itu menyakiti hati anda. Memaafkan hanya akan terjadi bila kita mengulurkan tangan kita kembali  kepada pihak yang bersalah. Berusaha melihat nilai-nilai baik yang ada pada orang yang melukai kita. Belajar memahami dari perspektif orang tersebut,
meski hal ini tidaklah mudah.

@Ketiga sadarilah bahwa ada kalanya anda tidak sanggup memikul akibat itu sendirian. Anda perlu membagikan kesusahan dan penderitaan anda pada seseorang yang anda percayai.
Ada kalanya anda frustrasi menghadapi kenyataan itu dan kadang menjadi begitu sayang diri.

Misalnya muncullah pertanyaan, ”Mengapa saya harus mengalami hal ini?”
Kita juga perlu ingat bahwa masa lalu adalah kenyataan yang tidak dapat diubah,
kita harus belajar menerimanya dan bahkan menjadikannya bagian penting
dari pembentukan diri kita seutuhnya.

Dengan kesadaran ini akan muncul kekuatan dan kemauan untuk membangun kembali hubungan dengan
orang yang sudah melukai kita. memaafkan berarti kita membuka dan membangun kembali hubungan yang
sudah rusak dan retak tadi.

@Keempat, kadang juga timbul kemarahan. Kita tidak mau menjadi korban dari kesalahan orang lain.

@Tahap kelima adalah, anda mulai menerima kenyataan anda terluka dan harus menghadapi itu secara riel.
 Pada tahap ini anda berusaha menjadi pribadi yang tetap bahagia meski mengalami kesusahan akibat ulah
 orang lain.

Satu hal yang kita syukuri adalah bahwa pengalaman terluka ini akan membuat kita punya kekuatan untuk menghadapi luka yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Dalam sebuah relasi yang dekat dan kuat akan
selalu ada kemungkinan untuk kita saling mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar